10 minutes reading time
(2047 words)
Pemeriksaan endoskopi saluran cerna pada anak sudah semakin berkembang dan telah banyak dilakukan di berbagai rumah sakit propinsi termasuk propinsi Riau. Berbagai penyakit saluran cerna pada anak memerlukan pemeriksaan endoskopi guna menemukan kelaianan dan menentukan pengobatan yang tepat sehingga terjadinya penurunan angka kesakitan dan kematian.
Artikel Selengkapnya :
Karakteristik, Indikasi dan Temuan Endoskopi
Saluran Cerna Atas pada pasien Anak RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
Oleh :
Deddy Satriya Putra
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
FK. UNRI / RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
Latar belakang. Pemeriksaan endoskopi saluran cerna pada anak sudah semakin berkembang dan telah banyak dilakukan di berbagai rumah sakit propinsi termasuk propinsi Riau. Berbagai penyakit saluran cerna pada anak memerlukan pemeriksaan endoskopi guna menemukan kelaianan dan menentukan pengobatan yang tepat sehingga terjadinya penurunan angka kesakitan dan kematian
Tujuan. Mengetahui karakteristik, indikasi dan temuan endoskopi saluran cerna atas pada pasien anak RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau.
Metode. Studi prospektif pada pasien pasien yang menjalani pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas di rumah sakit Umum Daerah Arifin achmad Pekanbaru dari bulan Agustus 2007 sampai dengan Agustus 2011.
Hasil. Didapat sebanyak 87 pasien yang dilakukan pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas (Gastroskopi) dengan usia terbanyak 5-10 tahun, indikasi berturut turut muntah darah, sakit perut berulang, muntah persisten dan sakit perut akut, dengan hasil temuan terbanyak berdasarkan indikasi berupa, gastroesofageal refluk, gastritis hiperemis, varises esophagus dan gastritis akut. Dari 45 pasien yang dilakukan biopsy didapatkan 40 (88,89%) pasien positif infeksi helicobacter pylori.
Kesimpulan. Indikasi terbanyak dilakukan endoskopi saluran cerna atas (gastroskopi) pada anak adalah muntah darah dengan penyebab tersering berupa varises esophagus dan diantara 45 pasien didapatkan 88,89% adanya infeksi helicobacter pylori.
Kata kunci : endoskopi, gastroskopi, helicobacter pylori
Alamat korespondensi:
Dr. Deddy Satriya Putra, SpA(K). staf Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK.UNRI/RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Jalan Diponegoro no 2 Pekanbaru ,telp (0761) 858647,E-mail : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Pada dekade terakhir ini endoskopi saluran cerna merupakan alat diagnostik yang penting pada anak.1 Peningkatan pemeriksaan endoskopi saluran cerna pada anak telah menyebabkan berkembangnya pemeriksaan ini di banyak rumah sakit propinsi termasuk di Propinsi Riau. Penyakit gastrointestinal pada anak seperti sakit perut berulang, muntah darah, muntah persisten, memerlukan pemeriksaan endoskopi guna menemukan penyebab ganguan gastrointestinal sehingga pengobatan lebih tepat dengan harapan terjadinya penurunan angka kesakitan dan angka kematian.2 Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik , indikasi dan temuan endoskopi pada pasien anak yang dilakukan endoskopi saluran cerna atas atau Gastroskopi di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Materi dan metode
Studi prospektif pada pasien pasien yang menjalani pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas di rumah sakit Umum Daerah Arifin achmad Pekanbaru dari bulan Agustus 2007 sampai dengan Agustus 2011. Sebanyak 87 pasien telah dilakukan endoskopi saluran cerna atas berbagai indikasi, dan juga dilakukan biopsy jika diperlukan yang expertisenya diberikan oleh Ahli Patologi Anatomi. Endoskopi saluran cerna dilakukan dengan alat Olympus Evis Exera II CV- 180 tahun 2007 , dengan midazolam 0,2 mg/kgbb intravena sebagai sedasi dan lidokain spray untuk anaestesi lokal pada rongga mulut.
Hasil
Pada tabel 1 terlihat karakteristik pasien yang dilakukan endoskopi saluran cerna atas atau gastroskopi dengan usia terbanyak antara 5-10 tahun sebesar 48,27%, dimana laki-laki lebih banyak dari perempuan masing-masing 56,32% dan 43, 68%. Dengan suku melayu lebih dominan sebesar 37,93%.
Tabel 1. Karakteristik Pasien
No |
Karakteristik |
n |
% |
1 |
Umur |
|
|
|
0 - 5 tahun |
17 |
19,54 |
|
5 - 10 tahun |
42 |
48,28 |
|
10 - 15 tahun |
28 |
32.18 |
|
Jumlah |
87
|
100 |
2 |
Kelamin |
|
|
|
Laki - laki |
49 |
56,32 |
|
Perempuan |
38 |
43.68 |
|
Jumlah |
87
|
100 |
3 |
Suku |
|
|
|
Melayu |
33 |
37.93 |
|
Minang |
21 |
2414 |
|
Jawa |
13 |
14.94 |
|
Batak |
12 |
13.79 |
|
Nias |
3 |
3.45 |
|
Sunda |
2 |
2.30 |
|
Banjar |
2 |
2.30 |
|
Aceh |
1 |
1.15 |
|
Jumlah |
87 |
100 |
Indikasi terbanyak dilakukan endoskopi saluran cerna atas pada penelitian ini berupa muntah darah 31,03% diiukuti sakit perut berulang dan muntah persisten dengan masing-masing 26,44% dan 25,29% (tabel2)
Tabel 2 Indikasi endoskopi saluran cerna atas
no |
Indikasi |
n |
% |
1 |
Muntah persisten |
22 |
25.29 |
2 |
Sakit perut berulang |
23 |
26.44 |
3 |
Muntah darah |
27 |
31.03 |
4 |
Sakit perut akut |
9 |
10.34 |
5 |
Lain lain |
|
|
|
|
3 |
3.45 |
|
|
2 |
2.30 |
|
|
1 |
1.15 |
|
Jumlah |
87 |
100 |
Pada tabel 3 didapatkan bahwa berdasarakan pemeriksaan Patologi terdapat Gastroesophageal refluk sebesar 90.90% pada pasien dengan muntah persisten dan hanya 4,55% berupa hiatal hernia. Hampir setengah atau 47.83% Gastritis hiperemis temuan endoskopi pada pasien sakit perut berulang. Disamping itu terdapat esophagitis, ulkus gaster dan duodenitis temuan endoskopi lainnya pada pasien sakit perut berulang. Terlihat varises esophagus (37% ) sebagai penyebab terbanyak muntah darah pada penelitian ini kemudian gastritis erosive dan ulkus gaster masing-masing (33%) dan (15%). Pada pasien dengan varises esophagus telah dilakukan ligasi varises dengan band secara berulang melalui tindakan endoskopi saluran cerna atas. Pemeriksaan Patologi anatomi pada pasien dengan tumor duodeni didapatkan hasil berupa Adenoma bulbus duodeni. Sakit perut akut pada penelitian ini 66.67% disebabkan oleh Gasrtitis akut dan sisanya disebab karena duenenitis akut sebesar 22.22%.
Indikasi lainnya dilakukan endoskopi saluran cerna atas berupa corpus alienum, di tenggorokan, kemudian karena splenomegali yang tidak diketahui penyebabnya, dan ada satu pasien karena gangguan menelan . Dari hasil pemeriksaan endoskopi pada pasien dengan gangguan menelan di dapatkan adanya massa di laring dan dilakukan biopsi dengan hasil pemeriksaan Patologi Anatomi berupa Papiloma skuamosa Laryng. Dari 87 pasien yang dilakukan pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas, telah dilakukan sebanyak 45 biopsy pada saat pemeriksaan dengan hasil 40 (88.89%) diantaranya terdapat kuman helicobacter pylori.
Tabel 3. Hasil Temuan Endoskopi saluaran cerna atas ( Gastroscopy ) berdasarkan indikasi
No |
Hasil Endoskopi |
n |
% |
1 |
Pada Muntah Persisten |
|
|
|
Gastroesphageal refluk |
20 |
90.9 |
|
Hiatal hernia |
1 |
4.55 |
|
Normal |
1 |
4.55 |
|
Jumlah |
22 |
100 |
2 |
Pada Sakit Perut Berulang |
|
|
|
Esophagitis |
5 |
21.74 |
|
Gastritis hiperemis |
11 |
47.83 |
|
Ulkus Gaster |
3 |
13.04 |
|
Duodenitis |
3 |
13.04 |
|
Normal |
1 |
4.35 |
|
Jumlah |
23 |
100 |
3 |
Pada Muntah darah |
|
|
|
Esophagitis |
2 |
7.41 |
|
Gastritis erosive |
9 |
33.33 |
|
Verises esophagus |
10 |
37.04 |
|
Tumor duodeni |
1 |
3.7 |
|
Ulkus duodeni |
1 |
3.7 |
|
Ulkus Gaster |
4 |
14.82 |
|
Jumlah |
27 |
100 |
4 |
Pada sakit perut akut |
|
|
|
Gastritis akut |
6 |
66.67 |
|
Duodenitis akut |
2 |
22.22 |
|
Normal |
1 |
11.11 |
|
Jumlah |
9 |
100 |
5 |
Pada Indikasi lain |
|
|
|
Corpus Alienum (3) |
uang coin (ektraksi) (3) |
|
Splenomegaly (2) |
Normal (2) |
|
Sakit menelan (1) |
Massa laring (1) |
Diskusi
Indikasi paling banyak dilakukan endoskopi saluran cerna atas pada penelitian ini berupa muntah darah (31.03%) .Berbeda dengan keluhan utama yang sering pada pasien anak berupa sakit perut berulang.3 Pada penelitian ini sakit perut berulang merupakan indikasi kedua terbanyak (26.44%) dilakukannya endoskopi saluran cerna atas. Insiden perdarahan saluran cerna atas dilaporkan oleh El Mouzan sebesar 5% dengan umur 5-18 tahun. Perbandingan laki-laki dan perempuan sebesar 7 : 1.4 Penelitian Sabir OME dan Gadour MOEH, di Sudan mendapatkan 40% indikasi pemeriksaan gastroskopi berupa hematemesis, 17,5% berupa muntah berulang dan 10 % berupa sakit perut berulang.5
Penyebab yang utama dari perdarahan usus halus pada anak adalah divertikulum meckel yang berisi mucosa ektopik gaster atau páncreas dan dapat terjadi ulserasi.6 Duplikasi merupakan penyebab kedua tersering perdarahan usus halus pada anak.7 Helicobacter pylori dapat menyebabkan gastroduodenal ulcerasi tetapi gambaran lesi noduler yang difus lebih sering ditemukan pada anak.6 El Mouzan melaporkan dari 15 anak yang dilakukan endoskopi didapatkan 13 diantaranya (87%) positif H. Pylori.8 Esophagistis karena refluks yang berat pada esophagus dapat disebabkan karena penyakit neuromuskuler, trauma mekanik karena benda asing, dan trauma kimia karena tertelan bahan kaustik, obat-obatan dan infeksi. Varises esophagus pada anak disebabkan hipertensi portal baik intrahepatik maupun ekstrahepatik. Trombosis vena splanikus dengan vena portal akan menyebabkan terjadinya varises esophagus.9 Kelainan vaskuler dan duplikasi saluran cerna merupakan penyebab lainya yang jarang ditemukan pada anak.6
Pada penelitian ini helicobacter pillory ditemukan pada 40 sample dari 45 sampel yang dilakukan biopsy atau hampir 89% positif. Tidak berbeda jauh dari penelitian di Sudan di mana dari 200 sampel yang dilakukan biopsy didapatkan helicobacter pillory pada 165 sampel atau hampir 92 %. 5
Sedikit studi pada anak yang menggunakan multiband ligator untuk ligasi varises esophagus.9,10. Kerner dkk mendapatkan bahwa penggunaan multiband ligator terjadi obliterasi atau hilangnya varises pada 26 pasien dari 28 pasien dalam dua kali sesi ligasi dengan komplikasi minimal. Pada studi tersebut penggunaan multiband ligator secara tehnik mudah dan aman pada anak.9,10.
Pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas merupakan pemeriksaan non invasive yang lebih sensitif dan spesifik dan direkomendasikan untuk diagnosis infeksi helicobachter pillory pada anak. 11,12.
Pada penelitian ini dari 87 pasien yang dilakukan pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas hanya 3 pasien yang tidak ditemukan kelainan secara endoskopi yang terdiri 1 pasien pada masing masing indikasi berupa muntah persisten, sakit perut berulang dan sakit perut akut sedangkan 84 pasien lainnya didapati kelainan secara endoskopi saluran cerna atas .
Pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas merupakan indikasi pada pasien anak secara selektif dengan keluhan muntah persisten, sakit perut berulang dan sakit perut akut, terlebih lagi pada pasien dengan muntah darah dan tertelan benda asing. Dari 27 pasien dengan muntah darah setelah dilalukan pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas, didapati kelainan pada keseluruhan pasien. Berbeda dengan penelitian Quak SH, Lam SK dan Low PS, yang mendapatkan dari 29 pasien muntah darah ternyata 8 (27,6%) pasien tidak ditemukan kelainan. 13
Kesimpulan
Endoskopi saluran cerna atas pada anak merupakan pilihan diagnostik dan terapeutik yang aman bagi pasien anak bila dilakukan secara selektif atas indikasi yang tepat.
Kepustakaan
1. Laajam MA, Al Mofleh IA, Al FalehFZ, Al Aska AK, Jessen K, Hussain J.Upper, Gastrointestinal Endoscopy in Saudi Arabia: Analysis of 6386 ProceduresMedicine.AnInternational Journal Medicine 2011;66 :121-25
2. Ranjbar SA dan Torabinejad MH. Diagnostic Endoscopy in children of Two Months to 15Years of age. Am. J. Applied Sci2009 ;6 (10): 1812-14
3. Apley J.The child with abdominal pains. London : Blackwell Scientific Publications; 1975
4. EL Mouzan MI, Assiri AMA, Al Herbish AS, Al Sohaibani MO.Endoscopic duodenal biopsyin children. The Saudi Journal ofGastroenterology 2006; 12 : 31-33
5. Sabir OME, Gadour MOEH. Upper Gastrointestinal Endoscopy in Sudanese Infants andChildren. Sudan JMS 2007; 2 :91-95
6. Hamoui N, Docherty SD, Crookes P F. Gastrointestinal hemorrhage the surgeon absolute. Emerg Med Clin N Am 2003; 21 :1017-56
7. Chaibou M, Tucci M, Marc-Andre D, Farrel CA, Prroulx F, Lacroix J. Clinically SignificantUpperGastrointestinal Bleeding Acquired in a Pediatric Intensive Care Unit :Aprospective study ,Pediatrics Vol 102 ; 4 : 933-38
8. El Mouzan MI, Assiri AMA. Peptic Ulcer Disease in Children and Adolescents. Journal of Tropical pediatrics 2004; 50 : 328-30
9. Zargar SA, a javid G, Khan BA, Yattoo GN, Shah Ah, Gulzar GM, dkk.endoscopic ligationsclera compared with scleroterapi for bleeding esophageal, varices in children with extrahepatik portal venous obstruction. Hepatologi 2002; 36 : 666-672
10. Mckiernan PJ, Beatb SV, Davison SM. A prospective study, of ensdocopic esophagealvaricealligation using a multiband ligator. J Pediatr Gastrointestinal Nutr 2002; 34:207-211
11. Veres G, pehlivanoglu E, Helicobacter pyloriinfection in pediatrics. Helicobacter 2007; 12 : 38-44
12. Oderda G, Rapa A, Bona G. Diagnostic tests for childhood helicobacter pylori infectio :invasive, non invasive or both. J Pediatr Gastroenterol Nutr 2004; 39: 482-4
13. Quak SH, Lam SK, Low PS. Upper gastrointestinal endoscopy in children. Singapura med J1990 ; 31: 123-6

Penulis
Dr. Deddy Satriya Putra, SpA(K)
Alamat :
Jalan Warta Sari No 4 Tangkerang Selatan Pekanbaru 28282
Telp : (0761) 7046469
Fax : (0761) 36533
HP: 085216983733
Kantor :
Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD Arifin Achmad / FK-UNRI
Jl. Diponegoro No 2 Pekanbaru
Telp : (0761) 858647
E-mail : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.